Senin, 30 Januari 2017

Nikmatnya Bakso Bakar Pak Gendut



Bakso... Bakso... hari gini siapa sih yang gak suka sama Bakso... nah kali ini ada nih bakso yang enak dan pedes nih di daerah jakarta selatan. Nah bagi anda penggemar bakso wajib nih nyicipin Bakso Bakar Pak Gendut.


Nahh lokasinya nih di D'Hara Food Court Jl. Salihara tepatnya di samping balai rakyat pasar minggu atau di depan pemadam kebakaran nih, deket kan gak jauh jauh amat kan. banayak loh promo promo yang di tawarin dari Bakso Pak Gendut ini.

Asal nama Pak Gendut ini adalah nama dari pemilik nih yang bernama Agung Dien Farid, denger denger sih awalnya gara gara istri pak Gendut ini ngidam Bakso bakar yang saat itu ada di Malang,. ternyata Pak Gendut ini coba buat bakso bakar buatan sendiri dan tara...... sang istri suka dengan rasanya, mulai deh hasil kreasinya di tester ke temen temen nya termasuk para artis terkenal loh Mulai dariTantri Kotak, Wulan Guritno dll.trus di tweet deh sama mereka semua.
 


dari situlah pesanan baso bakar itu berdatangan dan makin kesebar deh kemana mana. seharinya Bakso Bakar Pak Gendut ini bisa habis sampe 100 - 150 porsi loh banyak kan. dan banyak pulsa yang datang kesana untuk kongkow kongkow bareng keluarga dan teman temannya.
 
Nah Bakso Bakar Pak Gendut ini ada level nya loh dari 0 sampai 3, nah terserah kalian deh mau pilih yang level mana semakin tinggi ya pastinya semakin pedas dan bisa bikin keringet dan air mata menetes.


proses pembuatannya bakso di bakar dan di olesin sama bumbu khusus sampe aroma wangi bakso nya keluar lalu bakso yang sudah matang di sajikan lah dengan soun dan kuah bakso yang disajikan secara terpisah, pokonya di jamin uenakkk luar biasa deh..
 
diwarung ini selain menyediakan bakso bakar, juga menyediakan menu lainnya yang membuat anda bingun untuk memesan menu yang mana dulu, mulai dari Aneka Roti Bakar, Pancake, Durian dan berbagai macam olahan ES yang dapat memanjakan diri anda untuk berlama - lama di tempat makan ini.

MENU
MENU

PANCAKE DURIAN
PANCAKE DURIAN

untuk harga Bakso Bakar Pak Gendut dan menu lainnya ini gak mahal kok harganya pas di kantong apalagi yang masih status pelajar dan mahasiswa.

Minggu, 29 Januari 2017

Selain Kopi Luwak, Ini Dia 6 Kopi Khas Indonesia Yang Sudah Mendunia



Tidak hanya budaya, kesenian maupun tempat wisata saja yang memiliki keberagaman di negeri tercinta kita Indonesia. Kopi yang selalu menjadi idaman setiap orang pun juga memiliki berbagai ragam. Mulai jenis, rasa, dan cara membuatnya.

Bicara tentang kopi di Indonesia pasti yang ada di benak adalah kopi yang sudah sangat terkenal di Indonesia bahkan di dunia, yakni Kopi Luwak. Kopi yang dibuat dari kotoran luwak atau musang ini sangatlah terkenal akan kenikmatanya.

Tahukah kamu, tidak hanya kopi Luwak saja yang sudah terkenal di Indonesia bahkan di dunia. Berikut ini ada kopi dari Indonesia yang juga sudah mendunia karena kenikmatannya.

1. Kopi Gayo Sang Kopi Organik
Jika dilihat dari namanya pasti sudah bisa menebak berasal dari daerah mana. Benar, Kopi Gayo ini berasal dari Aceh, dan merupakan komoditi utama di dataran tinggi Gayo.
Bicara tentang rasa tidak perlu diragukan lagi, bahkan ada yang mengungkapkan jika Kopi Gayo ini melebihi dari Kopi Blue Mountain dari Jamaika. Tidak hanya itu, kopi Gayo dari aceh ini ditanam dengan cara yang organik, jadi tidak menggunakan berbagai bahan kimia.

2. Kopi Manggar Dari Negeri Laskar Pelangi
Sudah tahukan daerah yang sering disebut dengan Negeri Laskar Pelangi? Benar Daerah itu adalah Belitung. Di Belitung ini tidak hanya terkenal akan surganya pantai, namun minuman khas disana yang sering disebut Kopi Manggar juga sangat terkenal bahkan sudah mendunia.
Belitung ini juga dikenal dengan kota 1001 Warung kopi, karena disetiap sudut kota Belitung ini banyak terdapat warung yang menjajakan Kopi khas Belitung atau kopi manggar.
Kopi manggar memiliki keunikan tersendiri, terutama dalam menyeduhnya. Kopi manggar ini diseduh dengan menggunakan air mendidih dan disaring kedalam wadah satu ke wadah yang kedua kemudian baru disajikan dalam gelas, seperti pada pembuatan teh tarik.

3. Kopi Osing Dari Banyuwangi
Jika kamu pecinta kopi sejati wajib untuk mencoba Kopi Osing. Kopi osing berasal dari Banyuwangi, rasa nikmat dari kopi osing ini tidak ada duanya.
Yang unik dari kopi osing adalah kopi yang dihasilkan dari biji kopi pilihan yang masih berwarna merah, kemudian disangrai menggunkana tungku kayu bakar sampai tingkat kematangan yang tepat. Jadi ketika diseduh, kopi osing ini memiliki aroma yang berbada dari kopi biasanya. Kopi Osing juga sudah mendunia karena keinkmatanya.

4. Kopi Kintamani Khas Bali
Tahukah kamu jika Bali tidak hanya terkenal akan objek wisata yang mempesona, tapi ada kopi yang sudah sangat terkenal bahkan sudah sangat mendunia, Kopi itu sering disebut dengan Kopi Kintamani.
Kopi Kintamani ini ditanaman secara organik di ketinggian seiktar 900mdpl di Dataran tinggi Bali. Kenikmatan Kopi ada dalam tekstur lembut dan manisnya, serta tingkat keasaman yang rendah.
Kopi Kintamani juga mendapat sertifikat Cirad dari Montrepeller, Perancis. So Kopi ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat Dunia.

5. Kopi Joss Yang Istimewa
Jika kamu ke Yogyakarta tidak lengkap jika tidak mencoba Kopi Joss disana. Kopi Joss merupakan kopi yang diseduh dengan arang yang masih super panas dengan cara dimasukkan kedalam Gelas Kopi. So mau mencobanya?di warung Kopi Joss selalu ramai dengan orang yang ingin mencobanya, tidak hanya warga lokal saja, namun Banyak warga asing juga igin menikmati kopi khas dari Jogja ini.

6. Kopi Toraja, Kopi arabika Dengan Kandungan Asam Rendah
Yang Keenam adalah Kopi Toraja. Kopi Toraja juga merupakan kopi arabika yang memiliki kandungan asam rendah. Kopi yang satu ini sudah terkenal di mancanegara seperti Jepang dan Amerika.
Keunikan dari Kopi Toraja adalah rasa dan aroma yang harum dan soft, serta kental ketika diminum. Tidak hanya itu, Kopi Toraja juga mempunyai rasa pahit yang sangat khas dan nikmat.
Nah itu tadi adalah 6 Jenis Kopi Indonesia yang sudah mendunia. Jika ada tambahan komen di bawah yuk. Kita Share kenimatan Kopi Khas dari negeri Indonesia tercinta ini.

Kamis, 26 Januari 2017

Mayat Berjalan, Tradisi Ma’nene


Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk menghormati leluhurnya.Terkadang, prosesi itu terbilang unik, seperti di Kabupaten Toraja UtaraSulawesi Selatan.
Setiap tiga tahun sekali masyarakat yang bermukim di sekitar pegunungan Sesean, menggelar prosesi adat mengganti pakaian jasad leluhurnya yang disemayamkan di dalam peti tempat pekuburan Patane.Prosesi adat ini disebut Ma'nene.

Ritual Ma'nene atau mengganti pakaian mayat sebutan masyarakat Toraja, diawali dengan berkunjung ke lokasi pekuburan leluhur mereka yang dinamakan Patane di Desa atau Lembang Paton, Kecamatan Sariale. Di Patene, mayat moyang (leluhur) mereka yang telah berumur ratusan tahun tersimpan dalam keadaan utuh, karena sebelumnya diberi bahan pengawet.
Prosesi Ma'nene dilakukan pihak keluarga dengan membersihkan mayat leluhur yang telah berusia ratusan tahun, dengan melepas pakaian lama yang digunakan.



Lalu seluruh badan mayat dibersihkan dengan menggunakan kuwas.Setelah itu, jenazah tersebut kemudian dipakaikan dengan pakaian baru.Bagi mayat pria memakai jas lengkap dengan stelan dasi hingga kaca mata.

Sebelum membuka pintu kuburan Patane dan mengangkat peti mayat untuk di bersihkan, tetua adat dengan sebutan Ne' Tomina Lumba, terlebih dahulu membacakan doa dalam Bahasa Toraja kuno, memohon izin kepada leluhur agar masyarakat mendapat rahmat keberkahan setiap musim tanam hingga panen berlimpah.

Ne'tomina merupakan gelar adat yang diberikan kepada tetua kampung, dimana artinya adalah orang yang dituakan juga imam atau pendeta.Pieter Rayub, tokoh masyarakat Lembang Poton yang juga keluarga pelaksana ritual Ma'nene menuturkan, prosesi adat Ma' nene sudah berlangsung sejak zaman dahulu.Waktu pelaksanaannya berdasarkan kesepakatan bersama keluaarga dan tetua adat melalui musyawarah desa.

Ritual ini disepakati digelar tiga tahun sekali. Tujuannya agar keluarga yang berada di perantauan bisa datang menjenguk orang tua atau Nene To'dolo (moyang mereka), juga untuk mempererat hubungan tali silaturahim orang perantauan dengan orang tua yang masih hidup atau yang sudah meninggal agar lebih mengingat kampung halamannya.




"Prosesi adat Ma'nene kami gelar dalam tiga tahun sekali berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah Lembang. Selain itu, kegiatan ini bertujuan mempererat tali silaturahmi keluarga yang berada jauh di perantauan," ungkap Piter Rayub, saat mengelar prosesi adat Ma'nene.

Menurutnya, Ma'nene digelar sebelum musim tanam dimulai atau sesudah memotong padi, yang hasil panennya digunakan dalam prosesi tersebut.Prosesi mengganti pakaian satu mayat tidaklah lama, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Usai mengganti pakaian mayat leluhur, masyarakat kampung di Lembang Poton kemudian berkumpul mengikuti acara makan bersama.Makanan yang disajikan adalah hasil sumbangan setiap keluarga keturunan leluhur yang melaksanakan kegiatan prosesi adat Ma'nene.
Usai makan bersama, acara dilanjut dengan tradisi Sisemmba', bertujuan menjalin keakraban serta silaturahmi antara keluarga perantau dengan yang berada di kampung halaman.

Sumber foto:

Sejarah dari Masakan-Masakan Terlezat Indonesia yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Sate [Image Source]

Julukan surga yang disematkan kepada Indonesia bukan hanya karena negeri ini punya alam yang indah atau budaya yang luar biasa, tapi juga karena masakannya. Ya, soal masakan, Indonesia memang nggak kalah saing dari negara mana pun. Bahkan beberapa masakan kita sampai mendapatkan julukan terenak di dunia, beberapa contohnya adalah rendang dan nasi goreng.

Bagi kita yang orang asli Indonesia, masakan negeri dalam ini memang juara dan nggak pernah bikin bosan. Meskipun katakanlah kita mengonsumsinya hampir setiap waktu. Nah, meskipun orang Indonesia sudah sangat familiar nih dengan berbagai kuliner Nusantara, tapi beberapa pasti belum tahu tentang sejarahnya. Kira-kira bagaimana sih awal mula dari rendang, bakso, dan makanan enak lainnya? Hmm, pasti nggak banyak yang bisa menjawab ini ya.

Mencintai kuliner dalam negeri nggak hanya dengan menikmatinya, tapi juga tahu sejarahnya. Makanya, kali kini Boombastis akan membawamu menelusuri jejak sejarah dari deretan masakan paling enak di sini. Lalu, seperti apa ceritanya? Ketahui lewat ulasan berikut.

Sejarah Rendang, Makanan Terenak di Dunia


Pasti tahu dong rendang? Ya, masakan satu ini sering kita temukan di rumah-rumah makan Padang. Soal rasa, nggak diragukan lagi kalau rendang ini memang luar biasa. Satu gigit saja sudah berasa bumbu yang begitu kaya dan kompleks. Makanya, nggak heran juga kalau kuliner satu ini kerap dijuluki makanan terenak di dunia. Soal sejarahnya, kira-kira bagaimana ya?

Rendang [Image Source]
Rendang [Image Source]

Hampir nggak ada catatan yang runtut dan lengkap soal Rendang, tapi para sejarawan berpendapat jika makanan ini sudah ada sejak awal abad 19 bahkan 16. Rendang berasal dari Minang dan kemudian menyebar ke sekitarnya, termasuk Malaysia. Menurut Gusti Anan seorang pakar sejarah Universitas Andalas, Rendang ini kerap jadi bekal para pelaut Minang zaman dulu. Alasannya nggak lain karena Rendang ini bisa awet sampai berbulan-bulan.

Rawon yang Asal-Usulnya Begitu Misterius

Masakan dengan daging dan kuah hitam ini juga sering disebut masakan terlezat di Indonesia. Empuknya daging dipadu kuah ber-keluwek-nya yang hitam, memang sukses bikin para penikmatnya nagih. Apalagi ditambah sambal, waduh bikin ngiler. Masakan Jawa Timur ini sudah terkenal seantero Indonesia, tapi belum benar-benar diketahui seperti apa sejarahnya.

Rawon [Image Source]
Rawon [Image Source]

Ya, hampir nggak ada catatan atau semacamnya soal asal usul makanan ini. Tapi, desas-desus mengatakan kalau rawon dulunya adalah makanan para raja namun kemudian diturunkan kepada rakyat. Namun cerita ini belum bisa dipastikan karena nggak bersumber kuat. Jadi, masih benar-benar misteri soal rawon ini. Tapi, yang jelas nggak mungkin masakan ini ada dengan sendirinya kecuali memang diciptakan melalui proses yang panjang hingga menjadi seperti yang sekarang ini.

Bakso yang Ternyata Bukan Asli Indonesia

Bakso bisa dibilang merupakan makanan yang paling universal di Indonesia. Semua orang suka dan penyebarannya pun merata. Di ujung Aceh sampai Papua, bakso akan sangat mudah ditemukan. Nggak heran memang kenapa makanan ini begitu populer. Nggak hanya enak, bakso juga aman banget untuk dompet kita. Berbicara sejarah, kira-kira bagaimana sih bakso berawal?

Bakso [Image Source]
Bakso [Image Source]

Faktanya, bakso ternyata bukan berasal dari Indonesia. Ya, Tiongkok lah tempat lahir makanan merakyat ini. Kisahnya diawali dari seorang pemuda bernama Meng Bo yang berhasrat ingin memberikan olahan daging kepada ibunya. Sayangnya, sang ibu sudah tak sanggup untuk menikmati daging yang teksturnya keras. Meng Bo berpikir sembari melihat seorang pria menumbuk-numbuk ketan sampai halus. Kemudian ia pun bergumam, seandainya daging diperlakukan seperti itu, pasti ia akan lembut.

Akhirnya Meng Bo pun mencoba menumbuk daging kemudian membentuknya bulat-bulat. Sang ibu kemudian mencoba dan senang luar biasa. Daging yang ditumbuk ini sangat enak dan juga lembut. Dari cerita ini kemudian bakso pun berkembang sampai mampir ke Indonesia.

Nasi Goreng, Makanan Khas Indonesia yang Bukan Berasal dari Sini


Nasi Goreng nggak hanya sukses menendang lidah orang-orang lokal tapi juga para bule. Kalau nggak percaya, bertanyalah soal makanan favorit mereka di sini kepada para bule. Rata-rata akan menjawab nasi goreng. Memang, masakan satu ini luar biasa enak. Apalagi disajikan pedas dan panas plus topping berbagai lauk. Ah, bikin ngiler ya.

Nasi Goreng [Image Source]
Nasi Goreng [Image Source]

Soal sejarah, nasi goreng ternyata bukan berasal dari Indonesia. Lagi-lagi makanan satu ini awalnya dari Tiongkok. Nasi goreng sendiri tercipta karena kebiasaan orang-orang sana yang nggak suka membuang makanan. Jadi, ketika ada nasi sisa mereka pun memasaknya kembali dengan bumbu-bumbu khusus. Dari sini, kemudian nasi goreng pun menyebar sampai akhirnya ke Indonesia. Di Indonesia, nasi goreng tersebut terkena sentuhan dalam negeri sehingga rasanya sangat khas.

Sate dan Sejarahnya yang Unik

Sate juga jadi salah satu makanan paling enak di Indonesia. Bahkan seorang Obama pun mengakuinya. Memang sih, sate ini seolah nggak bisa ditolak pesonanya. Rasa dagingnya yang nikmat bercampur bumbu kacang memang selalu sukses bikin lidah bergoyang. Tentang sejarah sate, kita harus bangga nih karena makanan ini ternyata berasal dari Indonesia.

Sate [Image Source]
Sate [Image Source]
Menurut catatan sejarah, sate pertama kali dijual oleh para pedagang makanan Jawa di awal abad 19. Dari sini kemudian sate makin berkembang. Terutama dengan datangnya para pedagang Gujarat yang akhirnya memunculkan varian baru yakni sate kambing. Ada juga yang mengatakan kalau sate berasal dari Tiongkok, namun hal tersebut masih butuh membutuhkan rujukan yang lebih dalam.

Kuliner Indonesia tentu harus jadi hal yang wajib kita banggakan. Pasalnya, masakan adalah bagian dari budaya, ciri khas, dan identitas kita. Nggak mencintai masakan sendiri sama artinya kita melenyapkan bagian dari identitas. Terus cintai masakan Indonesia dengan menikmatinya dan juga tahu akan sejarah di baliknya.

Bantimurung, Wisata Anti Murung!

Hasil gambar untuk Bantimurung, Wisata Bantimurung!

Bantimurung merupakan salah satu destinasi wisata terbaik di Sulawesi Selatan. Iya, berbagai jenis keindahan dan pesona alam yang di tawarkan pada obyek wisata Sulawesi ini. Diantaranya, penangkaran kupu-kupu, goa, cagar alam dan yang paling terkenal adalah pesona air terjunnya.
Air terjun di kawasan ini mengalir di antara tebing-tebing karst. Karst adalah sebuah bentuk formasi pegunungan yang diakibatkan dengan adanya kumpulan bebatuan kapur. Kawasan karst Bantimurung Bulu Saraung ini, merupakan kawasan karst terluas kedua di dunia.
Di kawasan tersebut ada karst yang berdiri sendiri dan adapula yang berjejer dengan membentuk kelompok-kelompok pegunungan.

Namun, yang paling menakjubkan adalah salah satu karst yang menjulang ke atas menyerupai sebuah tower sehingga ia dikenal dengan tower karst. Semuanya merupakan pahatan-pahatan alam yang sungguh luar biasa.Nah, dari atas karst itulah mengalir air terjun setinggi sekitar 20 meter dengan lebar 15 meter. Airnya  yang jernih dan sejuk terus meluncur dengan derasnya sepanjang tahun. Di bawah cucuran air terjun, terdapat permandian dari  landasan batu kapur yang tidak terlalu dalam. Tak heran, pengunjung terkadang lupa waktu ketika berada di tempat ini.

Air terjun yang berada dalam areal Taman Nasional Bantimurung itu awal mulanya dipopulerkan oleh Alfred Russel Wallace, seorang naturalis dan kolektor asal inggris. Pada tahun 1919, ia menjadikan gua mimpi dan gua batu tersebut sebagai daerah konservasi.



Di areal tersebut terdapat sekitar 268 gua. Leang leaputte menjadi gua yang terdalam dengan kedalaman 260 meter sedangkan yang terpanjang adalah gua Salukan Kallang dengan panjang diperkirakan mencapai 27 kilometer. sayang, gua-gua tersebut masih kurang familiar dibandingkan dengan gua batu dan gua mimpi.Menurut sejarah, awalnya gua tersebut adalah tempat bertapa dan kediaman Karaeng Toakala atau raja Bantimurung. Dan salah satu tempat menuju goa terdapat sebuah makam yang di percaya milik raja Bantimurung.

Nah, bagi anda yang ingin menelusuri goa-goa tersebut,  bisa meminta bantuan para pemandu lokal sebagai penunjuk jalan sekaligus sebagai seorang narator.
Selain memiliki air terjun yang mempesona, serta goa yang menyimpan sejarah. Kawasan wisata Bantimurung juga menjadi habitat ribuan kupu-kupu dari berbagai jenis spesies loh. Pengunjung dapat menyaksikan indahnya warna-warni kupu-kupu yang beterbangan diantara semak belukar dan bunga-bunga yang cantik. Wow, keindahannya sungguh tak terbayangkan.

Bahkan, Alfred Rassel Wallase, pernah menyempatkan diri tinggal  di kawasan ini selama kurang lebih satu tahun (1856-1857) untuk meneliti 150 spesies kupu-kupu yang tergolong langka itu. Dan penjajah Belanda pernah menjuluki tempat ini  sebagai “Kingdom of Butterfly”.
Demi menjaga kelestariannya, pengelola Taman Nasional Bantimurung mengelola penangkaran kupu-kupu sejak tahun 2005 di areal seluas 2 hektar.Keanekaragaman pesona alam di Taman Nasional Bantimurung tersebut adalah aset yang perlu untuk tetap dijaga. Partisipasi dan keterlibatan semua pihak adalah faktor utama demi menjadikan Bantimurung tetap lestari.



Lokasi
Berdasarkan letak geografis, Taman Nasional Bantimurung berada sebelah utara kota Makassar, sekitar 50 kilometer dari kota Makassar dan 20 kilometer dari Bandara Hasanuddin Makassar. Tepatnya, Kecamatan Bantimurung,Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.


Lihat Lokasi di Google Map

Akses
Obyek wisata Sulawesi Selatan ini dapat dicapai dengan menggunakan angkutan umum (Pete-pete) ataupun mobil pribadi dari Kota Makassar, yang sekira 1 jam perjalanan. Tapi, jika pengunjung mengakses dari Bandara Hasanuddin, perjalanan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit.
Bila anda adalah seorang penggemar wisata alam perbukitan yang memiliki nilai sejarah yang dipadukan dengan pesona air terjun, maka Bantimurung adalah pilihan terbaik dan harus menjadi tujuan wisata anda berikutnya.
Sumber foto:
  • http://wisatasulawesi.com
  • http://baliwww.com

Rabu, 25 Januari 2017

8 Makanan Khas Lombok Yang Harus Dicicipi

Hasil gambar untuk Ayam Taliwang

Lombok tidak hanya terkelan dengan destinasi wisatanya yang indah. Pulau ini juga terkenal dengan Makanan Khas yang populer, bagi pecinta kuliner Lombok merupakan tempat yang cocok untuk di kunjungi. Berikut adalah 8 Makanan Khas Lombok Yang Harus Dicicipi.


1. Nasi Balap Puyung

Hasil gambar untuk Nasi Balap Puyung

Secara tampilan, menu Nasi Balap Puyung ini tidak terlalu istimewa. Hanya berisi suwiran daging ayam yang di olah bersama cabai, kacang kedelai, taburan udang kering, abon serta belut goreng. Kekuatan makanan ini terletak dari rasa pedas bumbunya yang sederhana.

2.  Bebalung

Hasil gambar untuk Bebalung

Makanan Khas Lombok ini dalam bahasa Sasak berarti "tenaga". Bebalung terbuat dari tulang iga sapi atau kerbau yang di campur dengan racikan bumbu yang terdiri cabe rawit, bawang putih, bawang merah, lengkuas, dan kunyit ditambah jahe agar rasa pedas cabenya memilik khas tersendiri.

3. Sate Bulayak

Hasil gambar untuk Sate Bulayak

Bulayak adalah sejenis lontong atau tupat yang di bungkus dengan daun aren atau daun enau dengan bentuk memanjang seperti spiral, sehingga untuk membukanya harus dengan gerakan memutar. Dalam bahasa Sasak "Bulayak" memang berarti "Lontong" Bagi beberapa orang, rasa Bulayak jauh lebih lembut dan gurih ketimbang lontong maupun ketupat. Makanan ini biasanya disajikan dengan Sate.

4. Ayam Taliwang

Hasil gambar untuk Ayam Taliwang

Sebagai makanan khas Lombok, ayam taliwang menyimpan sejarah yang panjang. Masakan ini pertama kalinya di perkenalkan oleh juru masak Sultan Sumbawa yang di tempatkan di Lombok pada jaman Raja Karangasem. Masakan Ayam Taliwang memang bisa anda temui di sebagian kota besar di Indonesia, seperti halnya masakan Padang. Namuh tahukah anda bahwa untuk membuat ayam taliwang yang enak terdapat dari kelezatan bumbunya. Itu mengapa Ayam Taliwang  yang anda cicipi di Lombok selalu terasa lebih enak di bandingkan di daerah lain.

5. Sate Rembiga

Hasil gambar untuk Sate Rembiga

Sejarah Sate Rembiga ternyata sudah dimulai sejak jaman kerajaan. Adalah seorang keluarga Raja Pejanggik yang tinggal di Rembiga dan sangat ahli membuat sate. Secara turun temurun keahlian itu diajarkan ke generasi penerusnya hingga sekarang. Kini keahlian meracik Sate Rembiga tidak hanya masalah keahlian yang turun temurun namun sudah menjadi usaha yang mengangkat perekonomian warga Rembiga dan Mataram.

6. Plecing Kangkung

Hasil gambar untuk Plecing Kangkung

Masakan khas Lombok barat ini biasanya di sajikan dengan Ayam Taliwang. Kangkung yang digunakan untuk memasak Plecing ini juga sangat khas. Tidak seperti tanaman kangkung yang biasa tumbuh di Pulau Jawa, kangkung khas Lombok ini berupa kangkung air yang biasanya ditanam di sungai yang mengalir dengan metode tertentu sehingga menghasilkan kangkung dengan batang yang besar dan renyah. Kangkung di daerah ini memang sangat terkenal, teksturnya lembut sehingga tidak terasa alot walaupun kita makan hingga ke batangnya. Tak heran jika kangkung Lombok menjadi alternatif oleh-oleh khas Nusa Tenggara Barat.

7. Beberuk Terong

Hasil gambar untuk Beberuk Terong

Terong banyak disepelekan sebagai sayur yang tak mampu memberikan cita rasa yang lezat. Tapi di Lombok, terong bisa jadi primadona. Beberuk adalah lalapan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat yang bahan dasarnya adalah irisan terong dan kacang panjang yang disiram sambal tomat.

8. Sate Tanjung

Hasil gambar untuk Sate Tanjung

Sate Tanjung adalah kuliner khas Lombok yang unik. Jika biasanya kita makan sate dari daging sapi, ayam atau kambing tetapi sate khas Desa Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat ini menggunakan ikan. Rasanya? Jangan ditanya, gurih dan pedas. Awalnya, sate ini merupakan makanan yang disajikan pada acara keagamaan maupun hajatan perkawinan. Namun seiring dengan populernya kelezatan Sate Tanjung, makanan ini menjadi sajian kuliner yang bisa kita nikmati sehari-hari. Tidak itu saja, pemerintah setempat bahkan sudah menetapkan Sate Tanjung sebagai makanan khas Lombok Utara dan menjadi bagian dari kekayaan wisata.

Kece Bareng di Museum Angkut


Malang telah menjadi salah satu kota di Indonesia yang terus berupaya mengembangkan bisnis pariwisatanya selain Bali, Bandung, dan kota-kota lainnya. Malang menjadi destinasi favorit di Jawa Timur untuk berlibur. Selain udara sejuk, pegunungan, dan agrowisatanya, Malang juga kini memiliki tempat-tempat wisata modern yang sayang bila dilewatkan. Salah satunya yang belakangan ini tenar, adalah Museum Angkut.

Resmi dibuka tahun 2014, Museum Angkut memiliki sebuah konsep yang unik, yaitu menjadi wisata pertama di Asia Tenggara yang mengusung tema transportasi. Museum ini dibangun sebagai tanda apresiasi untuk perkembangan transportasi nusantara dan dunia. Maka di sini kamu dapat menyaksikan berbagai moda transportasi mulai dari yang masih menggunakan tenaga binatang sampai tenaga listrik!
Dengan luas sekitar 3,7 hektar, tempat wisata ini dibagi menjadi beberapa zona dan dilengkapi dengan beragam ornamen dan landmark khas setiap zona.


  • Zona-zona yang ada antara lain:
  • Zona Edukasi
  • Zona Sunda Kelapa dan Batavia
  • Zona Jepang
  • Zona Uni Eropa
  • Zona Hollywood
  • Zona Gangster & Broadway
Seperti namanya, zona edukasi sangat cocok untuk anak-anak karena bersifat edukatif dan banyak mengandung unsur sejarah perkembangan transportasi. Zona Sunda Kelapa dan Batavia menjadi tempat kamu bisa menyaksikan moda transportasi nusantara di masa lalu, contohnya replika Pelabuhan Sunda Kelapa yang lengkap dengan miniatur kapal yang sangat mirip dengan aslinya, serta pertokoan di sekitarnya yang masih menggunakan ejaan Belanda.

Zona Jepang dan Uni Eropa menyajikan perkembangan teknologi di negara Jepang dan beberapa negara Eropa seperti Inggris, Jerman, Italia, dan Perancis. Kemudian di area Inggris, kamu bisa juga bermain di taman bunga yang berada di depan replika Buckingham Palace, lalu berfoto bersama patung Sang Ratu yang sedang duduk di singgasananya, lho!



Zona Hollywood menjadi zona favorit di tempat wisata ini. Di sini kamu bisa melihat transportasi ala film Hollywood seperti Batmobile dan mobil Mystery inc. dari film terkenal Scooby Doo. Patung Hulk yang terbuat dari onderdil mobil dan motor bekas pun sangat grammable. Zona ini pun lengkap dengan bukit Hollywood agar serasa sedang benar-benar di Hollywood!

Zona berikutnya yang tak kalah menarik perhatian adalah zona Gangster dan Broadway. Di sini kamu akan diajak masuk ke dalam dunia 1970an, yaitu masa kejayaan gansgter seperti Al Capone.
Selain zona-zona dan berbagai moda transportasi, Museum Angkut juga memiliki beberapa tempat yang menarik, yaitu Museum D’Topeng dan Pasar Apung. Museum D’Topeng memamerkan koleksi benda antik seperti keramik, wayang, dan Al Quran kuno yang terbuat dari kulit binatang, sedangkan Pasar Apung menawarkan berbagai sajian khas nusantara dengan suasana mirip pasar apung di Kalimantan.



Bila ingin berkunjung, Museum Angkut buka setiap hari dari pukul 12:00 hingga 20:00. Dengan harga tiket sebesar Rp. 50.000 untuk hari Senin sampai Kamis dan Rp. 75.000 untuk akhir minggu (Jumat-Minggu). Kamu juga dapat langsung membeli tiket borongan untuk Museum Angkut dan Museum D’Topeng dengan harga Rp. 60.000 (Senin-Kamis) atau Rp. 85.000 (Jumat-Minggu). Penggunaan kamera selain kamera handphone juga akan dikenakan tarif sekitar Rp. 30.000.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo ajak teman kamu untuk kece bareng di Museum Angkut di Malang!

Sumber foto:
  • anekatempatwisata.com
  • desimegawati.wordpress.com
  • specindo.com
  • agungmumpuni.blogspot.com

Selasa, 24 Januari 2017

Kisah Misteri yang Tersembunyi di Museum Fatahillah. Dijamin Kamu Bakal Merinding

Tak semua gedung di Ibukota gedung baru. Tentunya masih ada gedung-gedung lama nan bersejarah di Jakarta yang kerap kali menjadi perhatian wisatawan lokal dan mancanegara. Utamanya, kawasan Kota Tua yang memiliki beberapa museum sejarah. Sebut saja salah satunya Museum Fatahillah, gedungnya memang indah dan kokoh. Namun ternyata menyimpan banyak kisah mistis yang akan membuat bulu kudukmu seketika berdiri. Berikut ulasan Hipwee Travel mengenai museum yang berdiri di Jakarta Barat ini.

Museum Fatahillah punya sisi mistis yang melegenda. Karena pernah digunakan sebagai tempat pembantaian, sesekali di kawasan ini juga masih terdengar suara tangisan


ini alun-alun museum Fatahillah via dapurkata.blogspot.com

Di museum yang juga dikenal sebagai museum Sejarah Jakarta ini pernah ada suatu kisah kelam. Yakni, pembantaian sadis yang juga pembunuhan keji oleh rezim Belanda terhadap warga keturunan Tiongkok. Sekitar tahun 1740 silam, dikisahkan tepat di alun-alun depan museum telah terjadi pembantaian sekitar 500 orang China. Mungkin karena hal itulah, hingga kini sesekali masih terdengar suara-suara teriakan histeris hingga tangisan yang terdengar sangat ramai, tepat di tempat pembantaian. Kadang, bahkan ada juga penampakan sosok tanpa kepala. Apa kamu sanggup membayangkannya?

Sama mengerikan dengan suara tangisan, di area penjara bawah tanah bahkan seringkali ada bau anyir dan amis darah


ini nih penjara bawah tanah museum Fatahillah via guratankaki.files.wordpress.com

Inilah kisah mistis paling melegenda di museum Fatahillah, kisah yang bersumber dari area penjara bawah tanah. Ruang penjara ini sudah berdiri sejak 300 tahun silam. Dulunya, digunakan sebagai tempat penampungan para tahanan, penjahat dan tokoh-tokoh masyarakat yang memberontak terhadap pemerintahan Belanda. Di sinilah aksi kejam paling banyak terjadi. Para tahanan di masukkan ke sana hingga sesak sebanyak 500 orang, dibiarkan kelaparan, membusuk mati sampai disiksa dengan sadis.



Kisah kelam itulah yang kemudian dipercaya menjadikan areal penjara ini kental dengan nuansa mistis. Mulai dari suara-suara aneh, bau anyir dan amis darah, hingga penampakan sosok bayangan hitam acapkali terlihat. Selain itu serimg tampak penampakan tiga hantu berwujud anak kecil yang sudah tidak karuan, juga pria dan wanita yang mengenakan busana khas Belanda dengan bentuk yang sudah hancur sering terlihat di kawasan ini.

Museum Fatahillah juga difungsikan sebagai tempat eksekusi. Lonceng kematian yang dulu begitu berperan dalam penentuan waktu kematian, kini masih sering berbunyi sendiri saat malam


ini pelaksanaan hukuman gantung kala itu via terseram.com

Selain dijadikan sebagai gedung pemerintahan di era Belanda, museum Fatahillah juga dijadikan sebagai tempat eksekusi. Dalam kisah sejarahnya, seorang tahanan yang akan dieksekusi akan diberi tanda dari orang-orang di sekitar museum melalui sebuah lonceng yang dikenal dengan nama lonceng kematian. Satu kali berbunyi, berarti tahanan mulai digiring ke ruang pengadilan, kedua berarti tahanan sudah berada di atas podium pengadilan. Sedangkan bunyi lonceng ketiga menjadi tanda bahwa tahanan akan segera dieksekusi dan disaksikan oleh pejabat dan hakim pengadilan. Di saat-saat tertentu, lonceng yang dulu memang selalu dibunyikan saat malam hari, masih sesekali berbunyi sendiri. Bahkan, bunyinya hingga tiga kali. Yang begini masa nggak ngeri?

Asal kamu tahu, pejuang bangsa Indonesia seperti Pangeran Diponegoro dan Cut Nyak Dien ternyata pernah ditahan di penjara ini. Pada tahun 2010 lalu juga telah ditemukan sebuah ruang rahasia


inilah ruangan bermural yang baru ditemukan itu via indocropcircles.files.wordpress.com

Dulu, zaman pemerintahan Hindia Belanda, para tahanan yang telah dinyatakan bersalah akan dihukum gantung di depan gedung ini. Pada tahun 1740, ribuan orang Tionghoa diikat, duduk bersimpuh di depan balai kota, kemudian dari jendela balai kota, Gubernur memberi kode untuk melakukan eksekusi kepada mereka. Museum ini juga sebagai saksi bisu dari penderitaan tawanan di penjara bawah tanahnya. Ketika air laut pasang, penjara akan terisi air laut, merendam tubuh para tawanan dan membuat kondisi tawanan sungguh menyedihkan. Siapa sangka kalau Pangeran Diponegoro dan Cut Nyak Dien juga pernah ditahan di sini.



Di sebuah ruangan yang berada di sebelah ruang pertunjukan telah ditemukan ruangan rahasia sejak 2010 lalu. Pada dinding kamar yang luasnya sekitar 200 meter persegi, terdapat mural yang sangat eksotis dan baru tampak setengah jadi. Mural itu menggambarkan Batavia era 1880-1920. Menurut brosur yang mereka bagikan kepada para pengunjung, mural itu dibuat oleh pelukis Harijadi Sumodidjojo dan S. Sudjojono tahun 1974 atas perintah Ali Sadikin (gubernur Jakarta pada masa itu). Kamar ini secara tak sengaja ditemukan oleh orang-orang Indonesia yang tergabung dalam komunitas pecinta sejarah. Semacam harta karun gitu ya jadinya…

Pada akhir 2014 lalu, Museum Fatahillah ini sempat direnovasi. Walau mungkin jadi lebih indah, tapi ternyata juga tak menghilangkan terjadinya penampakan arwah


saat siang museum ini nampak baik-baik saja via cnnindonesia.com

Dilansir dari CNN Indonesia, Budi, salah seorang petugas keamanan Museum Fatahillah mengatakan, selama bekerja sebagai petugas keamanan di sini, dia sudah seringkali melihat beragam penampakan. Yang paling sering ialah sosok noni Belanda serta suara-suara asing di malam hari.
“Saya sudah biasa, mungkin hantunya juga sudah biasa lihat saya,” selorohnya.
Setelah renovasi besar-besaran itu selesai pada Januari 2015 lalu, seluruh struktur bangunan museum, mulai bagian depan hingga bawah tanah sudah diremajakan kembali. Ya, semoga para “penghuni” di sini makin betah dan nggak pernah mengganggu pengunjung lagi. Kesurupan yang pernah terjadi sesekali juga bisa ikut terhenti.

Parahnya, aura mistis museum ini ternyata kerap dimanfaatkan pengunjung yang ingin mencari peruntungan bersifat ghaib. Ada beberapa orang yang datang untuk mencari nomor judi togel. Mereka datang bersama orang pintar, dan entah bagaimana ceritanya, mereka mendapat batu phyrus di ruang penjara bawah tanah. Ahh apapun itu, kamu ati-ati kalau kesini. Jangan sampai pikiranmu kosong, apalagi sampai berkata kotor. Kata penjaganya sih, pengunjung wanita yang paling banyak mengalami peristiwa kerasukan. Ati-ati ya…

GUDANG BAKSO, GUDANGNYA BAKSO ENAK!



Ada tempat ngebakso baru lagi di Bandung, namanya Gudang Bakso. Sesuai dengan namanya, Gudang Bakso menjual aneka macam kreasi bakso. Sebut saja bakso urat, bakso cengek (pedas), bakso telor, sampai bakso keju juga ada. Selain bakso ada makanan lain juga loh. Yamien, bihun, nasi goreng, mie goreng, sampai seblak juga bisa kamu temui disini


Ambience




Gudang Bakso ini bukan bakso yang dijual gerobakan. Tempat jualannya di ruko yang bersih dengan dekor kekinian seperti ini :) Meskipun demikian, harga makanannya tetap bersahabat loh di kantong. Dengan kisaran harga 10ribu-20ribuan ajah kamu udah bisa menikmati semangkuk bakso disini. Terjangkau banget kan?


Maincourse




Bicara soal maincourse, menu andalan mereka adalah Mie Greget. Mie greget ini mie yang pedasnya bikin geregetan :)) pedesss bangett!! Tapi tenang ajah tingkat kepedesan mie nya bisa ngikutin kemampuan kamu koq mulai dari level 1-10.
Ngiler nggak?
Nah, ini dia penampakan bakso isinya. Kami suka bakso disini, baksonya juicy dan kenyal pas dikunyah. Mantappp! Apalagi bakso pedasnya, kalo ngaku jago makan pedess harus nyoba tuh.




Nggak afdol kalo nggak pake sambal yang banyak, gini nih wujudnya kalo udah dibumbui sambal dan kecap. Enaak banget, belum bisa move on nih dari baksonya!




Sistem pesan bakso disini terpisah mie dan baksonya. Jadi kamu bisa pilih mau bihun, mie goreng, yamien, mie greget, atau nasi goreng sebagai menu utama, kemudian baksonya dijual terpisah.




Makan mie goreng kaya gini juga udah ngenyangin banget sih. Porsinya udah lengkap setiap menu dan harganya 15ribuan aja!




Buat kamu yang belum kenyang kalo belum ketemu nasi, disini ada menu nasi goreng juga. Jadi nggak perlu debat sama temen yang nggak mau diajak ngebakso gara-gara pengen makan nasi :)) ada nasi goreng cikur, nasi goreng gila, nasi goreng ikan asin, dan lainnya yang pasti bikin kamu kenyang.




Konon katanya, wanita itu nomor satu pecinta bakso dan nomor dua pecinta seblak. Entah kenapa, cemilan khas Bandung ini sangat digandrungi wanita. Iya nggak sih? :) Nah, buat kamu wanita pecinta bakso dan seblak, hasrat kamu bisa dipenuh disini :)) selain ngebakso kamu juga bisa makan seblak kaya gini loh.




Overall, kami suka dengan kreasi menu disini. Harga makanan dan kualitasnya patut diacungi jempol 😉 Rekomendasi kami, coba bakso campur dan mie gregetnya. kalo mau coba, kamu bisa mampir kesini:
Gudang Bakso
Jl. Melong Asih no. 26 A (masuk ke jalan dekat Borma Cijerah)

SUMBER SUMBER FOTO

Sepuluh Gunung Untuk Belajar Menggunung



Bukan ‘ke pantai’ saja sekarang yang bisa disingkat menjadi ‘mantai’, sekarang mendaki gunung pun banyak menggunakan kata ‘menggunung’! Eloknya panorama golden sunrise dan lautan awan di bawah kaki memang menarik hati siapa saja. Yang pernah mendaki pasti akan rindu untuk kembali lagi. Sementara, mereka yang belum pernah mendaki pun jadi tergoda untuk mencoba menapaki puncak-puncak gunung yang katanya indahnya luar biasa.

Nah, kalau kamu belum pernah mendaki tapi ingin menjajal gimana rasanya menjamahi puncak-puncak gunung, jangan dulu terburu nafsu untuk langsung menjamahi gunung-gunung yang tinggi dengan tingkat kesulitan yang bisa membahayakanmu. Alih-alih, jajal dulu gunung-gunung yang medannya cukup ramah buat pendaki pemula.

Lantas, mana aja sih gunung-gunung yang bisa didaki kamu yang lagi belajar mendaki?

1. Gunung Nglanggeran 700 mdpl di Gunungkidul, Yogyakarta


Puncak Nglanggeran via kelanakecil.wordpress.com

Kalau kamu berkunjung ke Yogyakarta, jangan lupa mampir ke Gunung Nglanggeran yang terletak di Kabupaten Gunungkidul, DIY. Gunung ini merupakan gunung api purba yang terbentuk dari susuan karst yang menjadi ciri daerah Gunung Kidul. Untuk mencapai desa Nglanggeran, kamu cukup menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam menggunakan kendaraan bermotor dari Yogyakarta.
Gunung ini pas banget buat kamu yang baru pertama kali mendaki gunung dan pengen menikmati camping ceria. Dengan ketinggian yang cuma 700 mdpl dan medan yang landai, cuma butuh sekitar 1 jam kok untuk sampai di puncak. Meski di beberapa titik ada medan yang berupa batu karang, sudah tersedia tangga-tangga kayu dan tali untuk memudahkanmu. Di sekitar puncak, ada camping ground untuk menikmati asyiknya tidur beratapkan langit bertabur bintang.

2. Gunung Andong 1.762 mdpl di Magelang 


Golden Sunrise di Puncak Andong via www.lensasemutireng.com

Gak jauh dari Yogyakarta, tepatnya di Magelang, Jawa Tengah, ada juga gunung yang cocok buat belajar mendaki pertama kali; Gunung Andong namanya. Gunung ini tingginya hanya 1.726 mdpl, tapi menawarkan pemandangan menawan di puncaknya. Kamu gak usah kuatir tersesat di sini–bahkan jika hanya hiking seorang diri–karena jalurnya mudah dan jelas, dilengkapi sejumlah papan penunjuk. Gunung ini juga mudah didaki oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua.
Dari basecamp sampai ke puncak, cuma butuh waktu sekitar 2 jam berjalan kaki. Karena perjalanan yang cukup singkat, kamu bisa langsung pulang tanpa perlu bermalam. Tapi, disarankan untuk camping di sini, karena pemandangan sunrisenya luar biasa. Dari puncaknya, kamu bisa melihat Sindoro-Sumbing serta Merapi-Merbabu yang mengelilingi gunung ini. Tapi, kalau kamu mendaki pas weekend atau hari libur, siap-siap aja karena bagian puncaknya bakal ramai oleh pendaki.

3. Gunung Papandayan 2.265 mdpl di Garut


Hutan mati Gunung Papandayan via www.flickr.com

Gunung yang terletak di Garut, Jawa Barat, ini punya pesonanya sendiri. Dalam perjalanan menuju puncak, kamu akan disuguhkan pemandangan beberapa kawah belerang seperti Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Ada pula padang Edelweis luas yang bernama Tegal Alun, sebelum kamu akhirnya mencapai puncak dan menemukan kawah Papandayan. Kamu juga akan menemukan pemandangan keren sekaligus mistis di hutan mati.

Meski dianggap cocok buat pemula, tetap gak boleh meremehkan gunung ini, ya. Butuh waktu sekitar 4 jam untuk mencapai puncak Papandayan yang terletak di 2.665 mdpl melalui jalur trekking yang landai. Tetap persiapkan stamina dan perbekalanmu.

4. Gunung Gede 2.958 mdpl di Bogor, Jawa Barat 


Alun-alun Surya Kencana Gunung Gede via inisayadanhidupsaya.wordpress.com

Gunung Gede yang menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di Bogor, Jawa Barat adalah salah satu gunung favorit para pendaki, baik yang pemula maupun yang sudah berpengalaman. Di perjalanan, kamu bisa menemukan berbagai lokasi menarik seperti air terjun Cibeureum, sumber air panas, telaga, maupun padang edelweis alun-alun Surya Kencana.

Untuk sampai ke puncak Gunung Gede yang tingginya 2.958 mdpl, kamu yang masih pemula disarankan mengambil jalur Cibodas yang treknya cukup landai dengan waktu tempuh sekitar 6 jam. Jangan lupa bawa peralatan yang diperlukan ya, karena perlengkapanmu akan dicek petugas sebelum kamu mulai mendaki. Kamu juga wajib mewaspadai udara dingin biar gak kena hipotermia.

5. Gunung Pulosari 1.346 mdpl di Pandeglang, Banten


Puncak Gunung Pulosari, Pandeglang, Banten via www.paragembelgembel.com

Di Pandeglang, Banten, ada gunung Pulosari yang cukup santai untuk pendaki pemula. Gunung ini merupakan gunung berapi yang masih aktif, meski belum pernah mengalami letusan. Di sepanjang trek pendakian, kamu bisa menikmati panorama hutan dengan vegetasi yagn beragam. Sekitar 1,5 jam dari basecamp, ada Curug Putri yang ramai dikunjungi wisatawan. Teruskan perjalanan selama satu jam ke Kawah Ratu, di mana kamu bisa mendirikan tenda.

Dari kawah Ratu, puncak Gunung Pulosari yang tingginya 1.346 mdpl bisa kamu capai dalam waktu 1,5–2 jam dengan trek yang relatif terjal dan curam—meski pendek, jangan diremehkan, lho. Sampai di puncaknya, kamu bisa menikmati matahari terbit yang membuat hati terasa damai.

6. Gunung Prau 2.565 mdpl di Dataran Tinggi Dieng


Pemandangan dari puncak Gunung Prau. via www.hipwee.com

Gunung Prau adalah salah satu gunung dengan puncak terluas di Indonesia, sehingga tempat ini menjadi tempat favorit pecinta alam untuk kemping sambil menanti golden sunrise yang menawan di Tanah Para Dewa. Dari puncaknya, kamu bisa melihat puncak Sindoro-Sumbing serta Merapi dan Merbabu dari kejauhan.

Jalur trekking tersingkat bisa kamu lewati dari base camp Desa Patak Banteng, Dieng. Cukup dengan melibas medan yang agak curam selama kurang lebih tiga jam, kamu sudah bisa menginjakkan kaki di puncak yang tingginya 2.565 mdpl.

7. Gunung Penanggungan 1.653 mdpl di Mojokerto 


Puncak Gunung Penanggungan via jalanjalanon.blogspot.com

Gunung Penanggungan yang terletak di Mojokerto ini sering disebut sebagai miniatur Semeru karena puncaknya yang tandus mirip dengan Gunung Semeru. Perjalanan menuju puncak Gunung Penanggungan ini terbilang singkat, cuma sekitar 4 jam melalui jalur Tamiajeng, Trawas yang menjadi jalur favorit pendaki yang ingin mendaki gunung ini. Tapi, kalau kamu memilih untuk mendaki via Jolotundo, kamu bisa menemukan peninggalan sejarah berupa candi-candi di sepanjang jalur pendakian.
Sebelum benaran menjajal pendakian ke Semeru, kamu bisa terlebih dulu berlatih di gunung ini. Meski ketinggian puncaknya hanya 1.653 mdpl, tingkat kesulitan trek saat kamu mencapai puncak cukup menantang dengan jalur yang kemiringannya mencapai 65 derajat. Jadi, pastikan kamu gak meremehkan gunung ini.

8. Gunung Panderman 2.045 mdpl, Kota Batu


Puncak Gunung Panderman via djrejos.blogspot.com

Kota Batu di Jawa Timur menawarkan sejuta pesona yang mampu menarik hati para pelancong. Tak cuma Jatim park dan Museum Angkutnya, kamu yang pendaki pemula juga bisa menikmati asyiknya mendaki Gunung Panderman yang menjulang setinggi 2.045 mdpl di atas kota ini.
Trek yang cukup ringan plus pemandangan yang kece berupa hutan, perbukitan, serta kota Batu dari ketinggian membuat kamu lupa kalau kamu tuh sedang mendaki gunung.

9. Gunung Ijen 2.443 mdpl di Banyuwangi 


Kawah Ijen dan penambang belerang tradisional via rizkirahmatia.wordpress.com

Ke ujung timur Pulau Jawa, yuk! Tepatnya di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terdapat gunung yang cocok untuk didaki oleh pemula, yaitu Gunung Ijen. Di sini, kamu bisa menikmati indahnya pesona kawah Ijen di ketinggian 2.443 mdpl di mana para penambang tradisional melakukan aktivitas penambangan belerang, lho. Mendakilah dari dini hari, biar kamu bisa menikmati indahnya fenomena api biru kawah Ijen.

Dari pos pendakian Paltuding, kamu cuma butuh sekitar 2,5 jam untuk sampai ke puncaknya. Tetap hati-hati ya, karena medannya berpasir dan lumayan curam pada beberapa titik di jalur pendakian.

10. Gunung Batur 1.717 mdpl di Pulau Bali


Puncak Batur via www.olivelatuputty.com

Nah, kali ini kita sedikit menyeberang ke timur Pulau Jawa, yaitu di Pulau Bali. Tepatnya di daerah Kintamani, kamu bisa menjajal pendakian ke puncak Gunung Batur. Dengan puncak setinggi 1.717 mdpl, gunung indah yang satu ini termasuk ramah buat pemula. Tapi, keindahannya jangan ditanya, pastilah bakal membuatmu terkagum-kagum.

Di puncak Gunung Batur, kamu akan menemukan salah satu kaldera terindah di dunia dengan Danau Batur sebagai pusatnya. Untuk sampai di atas, hanya diperlukan waktu sekitar 2-3 jam dengan medan yang tidak terlalu sulit. Oh iya, pastikan kamu memburu sunrise di puncak, ya! Oh ya, lihat pengalaman Filosotrip trekking Gunung Batur disini, yuk!